Sabtu, 28 September 2019

Permasalahan Kesehatan di Indonesia

Masalah Penanggulangan Kesehatan masih menjadi masalah utama yang belum teratasi oleh Pemerintah Indonesia. Mulai dari rendahnya anggaran pemerintah untuk kesehatan hingga rendahnya tingkat kesadaran masyarakat Indonesia akan kebersihan dan kesehatan diduga menjadi pemicu utama. Berikut adalah berbagai Permasalahan Kesehatan yang tampak dominan di Indonesia.
  1. Kurangnya SDM Tenaga kesehatan Profesional Sumber daya manusia di bidang kesehatan terbilang kurang dalam segi kuantitas, kualitas , distribusi dan produktivitas (WHO, 2010). Total dokter yang tersedia adalah 2,9 per 10.000 penduduk, itu merupakan setengah dari jumlah rata-rata di negara maju yaitu 5,6 per 10.000 penduduk. Namun, jumlah perawat dan bidan di Indonesia malah 2 kali lipat lebih banyak dari negara maju (Indonesia, 20,4 per 10.000 penduduk, regional, 10,9 per 10.000 penduduk) menurut WHO pada tahun 2012.
  2. Tingginya Angka kematian pada bayi dan ibu melahirkan Pada tahun 2012, dengan jumlah penduduk 239.871.000, Indonesia memiliki kemungkinan hidup saat lahir untuk laki-laki 66, dan wanita 71 sama dengan rata-rata global. Tapi, angka kematian dewasa (kematian antara 15 dan 60 tahun per 1000 penduduk) untuk kedua jenis kelamin adalah 190 lebih tinggi dari rata-rata global yang 176. Dengan rasio kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup adalah 220 lebih tinggi dari rata-rata global yang 210.
  3. Tingginya Angka kematian akibat penularan penyakit Penyakit menular merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas di Indonesia. Hampir 250 orang meninggal tuberkulosis (TB) setiap hari, dengan lebih dari setengah juta kasus baru diperkirakan terjadi setiap tahun (WHO GTB 2009). Prevalensi Tuberkulosis (per 100.000 penduduk) adalah 289 lebih tinggi dari rata-rata regional (278) Rata-rata Dan dunia (178) (WHO, 2012). Malaria masih menjadi penyakit vector-borne besar di sebagian besar Indonesia. Wabah skala besar demam berdarah dengue dilaporkan setiap tahun. Meskipun kusta telah dieliminasi di tingkat nasional, Indonesia menempati urutan ketiga dalam hal beban global. Tingkat kematian kasus flu burung pada tahun 2008 hampir 81%. Upaya yang signifikan terus diinvestasikan dalam pencegahan dan pengendalian flu burung dan penyakit menular, dengan pandemi kesiapsiagaan pada intinya. Pengenalan kembali dan penyebaran polio pada tahun 2005 di beberapa provinsi, setelah jangka waktu 10 tahun, dan dilaporkan campak dan difteri wabah menunjuk kelemahan dalam program diperluas rutin imunisasi. Pada akhir tahun 2006, diperkirakan 293,200 orang Indonesia hidup dengan HIV-AIDS (KPA Nasional Publication, 2009).
  4. Rendahnya Alokasi Dana Pemerintah untuk pembiayaan Kesehatan Dibandingkan dengan tetangga Malaysia dan Thailand, Indonesia menghabiskan relatif sedikit pada pelayanan kesehatan. Estimasi total pengeluaran kesehatan per kapita pada tahun 2003 adalah US $ 33 di Indonesia dibandingkan dengan US $ 149 di Malaysia dan US $ 90 di Thailand Pembiayaan kesehatan di Indonesia masih tergolong tidak cukup, total belanja kesehatan per kapita 112 USD, dan total pengeluaran kesehatan dari APBD adalah 2,6%.
  5. Tingginya Prevalensi perokok aktif dan kurangnya pengendalian perilaku merokok di tempat umum. Mengingat tingginya prevalensi penggunaan tembakau di negara ini dan mengingat fakta bahwa untuk penyakit tidak menular (NCD) tembakau adalah penyebab paling penting kedua morbiditas dan mortalitas, pengembangan dan implementasi pengendalian tembakau yang efektif
  6. Tingginya angka kelaparan dan kekurangan gizi Masalah ini masih tetap menjadi masalah yang paling mengerikan yang dihadapi sebagian besar masyarakat Indonesia, khususnya bagi masyarakat miskin. Meskipun perbaikan umum dalam ketersediaan pangan, kesehatan dan pelayanan sosial, kelaparan dan kekurangan gizi yang ada di hampir setiap kabupaten di Indonesia. Saat ini, sekitar setengah dari populasi masyarakat masih kekurangan zat besi dan beresiko gangguan kekurangan yodium. Prevalensi bayi BBLR (berat badan lahir rendah) di Indonesia adalah dalam kisaran 7-14%, bahkan mencapai 16% di beberapa kabupaten. Tingginya prevalensi BBLR umumnya akibat dari kekurangan gizi pada ibu hamil. Hal ini berada pada kisaran 12 sampai 22% wanita berusia 15-49 menderita kekurangan energi kronis (BMI <18,5), dan 40% dari ibu hamil menderita anemia.

Artikel Kondisi Pendidikan Indonesia


Pendidikan merupakan tiang pancang kebudayaan dan pondasi utama untuk membangun peradaban bangsa. Kesadaran akan arti penting pendidikan akan menentukan kualitas kesejahteraan lahir batin dan masa depan warganya. Oleh karena itu substansi pendidikan, materi pengajaran dan metodologi pembelajaran, serta manajemen pendidikan yang akuntabel susah seharusnya menjadi perhatian bagi para penyelenggara Negara. Terbukti bahwa seluruh bangsa yang berhasil mencapai tingkat kemajuan kebudayaan dan teknologi tinggi mesti disangga oleh kualitas pendidikan yang sangat kokoh.Namun eksistensi pendidikan yang ada di Indonesia pada saat ini masih menjadi permasalahan karena masih banyak anak bangsa yang belum mendapatkan pendidikan yang sebagaimana mestinya dan ada juga yang sama sekalipun belum pernah mencicipi bangku sekolah sama sekali contoh kecilnya saja anak yang terlantar hal ini sangat memperihatinkan. Sebenarnya mereka juga mempunyai hak yang sama seperti anak-anak yang sudah mendapat pendidikan yang layak seperti contoh anak orang kaya. Arah bangsa nantinya ada pada tangan mereka karena merekalah nantinya yang akan menjadi penerus perjuangan bangsa.Pendidikan merupakan hak setiap warga negara, namun masih ada beberapa  dari mereka yang belum mendapatkan hak tersebut. Hingga saat ini, peluang terbesar untuk memperoleh akses pendidikan yang baik hanya anak orang kaya dan pintar. Dengan bermodalkan kemampuan ekonomi yang lebih dari cukup, didukung dengan kemampuan berpikir tinggi, menjadi faktor pendukung untuk memperoleh akses pendidikan yang lebih baik. Mereka berpeluang besar memasuki sekolah-sekolah elit, berkualitas, berstandar nasional, bahkan internasional. Hal ini menciptakan lingkungan belajar-mengajar yang kondusif, karena ditunjang dengan kualitas anak didik yang punya daya pikir tinggi.  Selain itu, tersedianya sarana prasarana yang lengkap membantu untuk mewujudkan pendidikan yang mapan. Pada saat sekarang pendidikan yang ada di Indonesia berbentuk sistem pasar yaitu bagi mereka yang memiliki uang banyak maka mereka akan mendapatkan pendidikan yang layak.sebenarnya hal tersebut tidak boleh terjadi.Ada beberapa hal yang membuat pendidikan di Indonesia semakin melenceng dari cita-cita bangsa. Pertama, kecenderungan pendidikan Indonesia yang semakin elitis dan tak terjangkau rakyat miskin. Dalam hal ini, pemerintah dituding membuat kebijakan yang diskriminatif sehingga menyulitkan rakyat kecil mengakses pendidikan. Kedua, lahirnya sistem pendidikan yang tidak memberdayakan. Dalam konteks ini, kebijakan yang dibentuk semata-mata untuk mendukung status quo dan memapankan kesenjangan sosial (Darmaningtyas, 2005, Pendidikan Rusak-Rusakan). Ketiga, kurangnya orientasi pendidikan terhadap pembangunan moral. Hal ini dapat dibuktikan dengan melihat realitas anak-anak yang bertindak amoral, sehingga sering dikatakan pendidikan minus budi pekerti.Telah dipahami oleh para pendidik bahwa misi pendidikan adalah mewariskan ilmu dari generasi ke generasi selanjutnya. Jangan sampai generasi itu terputuskan dengan begitu saja. Ilmu yang dimaksud antara lain: pengetahuan, tradisi, dan nilai-nilai budaya (keberadaban). Secara umum penularan ilmu tersebut telah di emban oleh orang-orang yang terbeban terhadap generasi selanjutnya. Mereka diwakili oleh orang yang punya visi kedepan, yaitu menjadikan generasi yang lebih baik dan beradab. Betapa sangat pentingnya pendidikan ini negara-negara yang majupun tentunya tidak akan terlepas dari peran pendidikan.Berbicara tentang pendidikan ini Dalam UUD pasal 31 ayat 1 dan 2 sudah jelas yaitu bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan, wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya, negara juga mempriorotaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20 persen dari APBN dan APBD. Pertanyaanya, sudahkah semua anak bangsa mendapatkan haknya? Melihat fakta saat ini, di Indonesia setiap tahunnya lebih dari 1,5 juta anak sekolah tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.Tanggapan:Setelah membaca artikel tersebut, menurut saya memang sudah seharusnya kita menomorsatukan pendidikan, karena sesungguhnya pendidikan itu adalah hal utama yang dibutuhkan untuk membangun bangsa Indonesia. Percuma saja jika bangsa Indonesia terus melakukan pembangunan secara fisik namun tidak dibarengi dengan pembangunan dalam bidang pendidikan, karena memang sudah menjadi tuntutan zaman bahwa kita harus menomorsatukan pendidikan. Dalam artikel tersebut dijelaskan mengenai masalah pendidikan yaitu eksistensi pendidikan, disinilah terdapat kekurangannya bangsa Indonesia yang masih belum bisa memeratakan pendidikan, sehingga masih banyak generasi penerus bangsa yang tidak memiliki kesempatan untuk merasakan pendidikan. Melencengnya pendidikan dari cita-cita bangsa memang disebabkan oleh ketiga faktor yang telah dijelaskan diatas yaitu, kecenderungan pendidikan Indonesia yang semakin elitis dan tak terjangkau rakyat miskin, karena sebetulnya bukan hanya kaum borjuis saja yang bisa merasakan sekolah, namun anak-anak kurang beruntung pun layak untuk mendapat pendidikan. Faktor yang kedua yakni lahirnya sistem pendidikan yang tidak memberdayakan, dan yang terakhir kurangnya orientasi pendidikan terhadap pembangunan moral. Disini pemerintah sangat dituntut untuk mengatasi permasalahan ini, terutama mengenai pemerataan pendidikan, pemerintah harus lebih memperhatikan daerah-daerah yang belum memiliki pencerahan untuk mendapatkan pendidikan yang layak contohnya seperti desa terpencil, jangan sampai ada generasi penerus bangsa yang belum bisa mendapat kesempatan untuk menjadi pembangun bangsa. Solusi untuk permasalahan dalam artikel tersebut yakni kita sebagai generasi penerus bangsa harus memajukan pendidikan Indonesia, bukan hanya sekedar bisa merusak cirta pendidikan dengan berbagai tindakan tidak bermoral. Harapan setelah membaca artikel tersebut adalah pendidikan di Indonesia dapat merata sehingga dapat membangun peradaban bangsa Indonesia serta memajukan bangsa Indonesia. Hal yang dilakukan untuk pendidikan Indonesia adalah ikut serta dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. “Sebarkan ilmu pengetahuan untuk kebaikan bersama!!”Sumber : http://edukasi.kompasiana.com/2014/08/10/artikel-pendidikan-kurikulum-2013-679257.html
Refrensi : http://m.kompasiana.com/post/read/678295/1/resensi-buku-oase-pendidikan

Sabtu, 21 September 2019

Polisi Tangkap Tangan Pembakar Lahan di Kalimantan Selatan

Polisi Tangkap Tangan Pembakar Lahan di Kalimantan Selatan Ilustrasi, kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan. ( AP/Fauzy Chaniago)
Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang pelaku pembakar lahan tertangkap tangan oleh polisi di Desa Sungai Kupang, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan.

"Pelaku bernama Mulyadi (29) masih diperiksa intensif di Satuan Reskrim Polres Hulu Sungai Selatan karena membakar lahan," terang Kabid Humas Polda Kalsel Kombes Pol Mochamad Rifa'i di Banjarmasin, Sabtu (21/9), seperti dikutip Antara.

Dari hasil pengakuan sementara di lapangan, ungkap Rifa'i, pelaku dengan sengaja membakar untuk membuka lahan pertanian yaitu menanam jagung dan kacang.



"Luas lahan yang terbakar 2.000 meter persegi dan api sudah berhasil dipadamkan oleh personel Polres setempat," jelasnya.

Hingga kini Polda Kalsel dan jajaran sudah memproses 16 kasus karhutla yang naik menjadi Laporan Polisi (LP) dan menetapkan lima tersangka.

"Untuk penyelidikan ada 50 lebih, namun semuanya masih dilakukan pendalaman apakah bisa ditingkatkan ke penyidikan untuk penetapan tersangka," beber Rifai'i.

Para pelaku pembakar lahan akan dijerat Pasal 187 ayat 1 KUHP jika melakukan secara sengaja dengan pidana penjara 12 tahun. Sedangkan jika ditemukan unsur kelalaian hingga menyebabkan kebakaran, maka dijerat Pasal 188 KUHP dengan pidana 5 tahun.


Sementara itu, Kapolda Kalsel Irjen Pol Yazid Fanani meminta agar Kaposko Bekantan dan Kapolres mengecek kembali apakah di wilayah tersebut memang tidak ada kebakaran lahan atau para Kasat Reskrim yang kurang serius dan tidak peduli terhadap arahan Kapolri terkait penanganan karhutla.

"Saya pastikan, polisi tegas menindak para pembakar lahan. Kini kami harapkan kesadaran masyarakat agar sama-sama peduli dengan lingkungan. Jangan ada lagi pembakaran lahan untuk tujuan apapun, karena kabut asap yang ditimbulkan sangat merugikan kita semua," tandas Kapolda menekankan.

Sebelumnya, BNPB menyampaikan 328.724 hektare lahan 328.724 hektare dengan 2.719 titik panas sepanjang periode Januari-Agustus 2019. Lahan itu tersebar di enam provinsi, yaitu Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.

Karhutla di Sumatra dan Kalimantan menyebabkan kabut asap yang setiap hari kian pekat hingga ke level berbahaya. Asap akibat karhutla juga sudah 'tiba' di beberapa negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Thailand, dan Filipina.

PERINGATI TAHUN BARU HIJRIYAH 1441 H, SISWA-SISWI MA DAN MTS. MH TROSO ADAKAN SERANGKAIAN DOA DAN MAKAN KEPUNGAN

Peringati Tahun Baru Hijriyah 1441 H, Siswa-siswi MA dan MTs. MH Troso Adakan Serangkaian Doa dan Makan Kepungan
Troso, MAMHTROSO.com – Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah Matholi’ul Huda Troso adakan serangkain acara untuk memperingati tahun baru hijriyah 1441 H pagi ini, Selasa (3/9/2019).
Lihat galerinya - klik disini
Acara ini dilaksanakan pada pukul 07.00 WIB di halaman Madrasah Tsanawiyah Matholi’ul Huda Troso dengan diikuti oleh sekitar 1.200-an orang siswa beserta dewan guru. Ditugaskan sebagai pembawa acara Eva Elviana Novitasari (XII MIA-2) dan Vina Ramandhani (XII MIA-3) membuka acara dengan bacaan surat Al Fatihah. Dan langsung dilanjutkan dengan tampilan grup rebana gabungan siswa MTs. dan MA Matholi’ul Huda Troso. Yang membawakan beberapa sholawat nabi yaitu syababal, ya rabbamak, sholawat nahdliyah, robbi kholaq, khudzuni, habibi ya habibi, dan shollu alannuri.
Dilanjutkan dengan pembacaan Maulid Nabi oleh Ibu Nur Muzaroh, S.Pd., Ibu Fista Nihayah, S.Pd., dan Nilam Maharani (XI MIA-1). Dan Mauidlotul Hasanah disampaikan oleh perwakilan guru yaitu Ibu Anik Rosyidah, S.T.
Beliau menyampaikan bahwa momen tahun baru hijriyah harusnya tidak dianggap sebuah peristiwa mistis dengan sebutan jawanya adalah malam satu suro. Akan tetapi harusnya digunakan untuk bermuhasabah atau mengevaluasi diri. Jika selama satu tahun sebelumnya sudah banyak kebaikan yang dilakukan, maka dipertahankan dan harus ditingkatkan. Akan tetapi jika masih banyak melakukan keburukan, maka harus segera diperbaiki atau segera berhijrah.
Intinya, dengan momen tahun baru ini harus terjadi sebuah perubahan. Sebagaimana peristiwa hijrahnya Rasulullah dari kota Mekkah ke Madinah atas perintah Allah. Karena sudah terdesak dengan ancaman orang kafir Quraisy Mekah. Bahkan Abdurrohman bin Auf sahabat nabi yang kaya rela meninggalkan hartanya di Mekkah untuk hijrah ke Madinah dengan harapan islam akan berhasil di kota tersebut. Kemudian Rasulullah mempersaudarakan Abdurraman bin Auf dengan sahabat ansor yang kaya raya bernama Sa’ad bin Rabi’.
“Pasang surut dinamika keimanan, memang sudah biasa terjadi di kehidupan. Akan tetapi kita harus berdoa semoga kita tetap pada agama Allah”, pungkasnya.
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ
Terakhir, tahlil dipimpin oleh H. Mustofa Kamal dan barokah doa dipimpin oleh H. Ahmad Harisul Haq, Lc. Usai berdoa kemudian siswa-siswi makan kepungan bersama-sama. (syah)

Blog Baruku

Bismillahirrahmanirrohim  

Hari ini saya membuat blog baruku dalam pelajaran TIK. 
Blog ini sebagai media belajarku dalam mencurahkan pikiran atau informasi yang dapat aku berikan. 

Insyaallah saya akan selalu memberikan informasi yang bermanfaat bagi para pembaca blog ini semoga dengan blog ini  dapat memberikan manfaat bagi para pembaca. 


Vita_syafira